My First Impression Of Menstrual Cup
July 25, 2020
You can watch the English version on my IGTV @pipit1992
Setahun yang lalu aku baru tahu ternyata ada produk selain pembalut dan tampon untuk kondisi menstruasi pada perempuan. Produk ini bernama menstrual cup. Namun melihat cara pakainya yang membuatku ngilu, aku masih belum tergerak untuk beralih dari pembalut sekali pakai ke menstrual cup. Lalu, kenapa tiba-tiba postingan kali ini berjudul My First Impression Of Menstrual Cup? Sudah 2 bulan ini aku mencoba menstrual cup di saat aku menstruasi. Aku memutuskan untuk mencoba menstrual cup setelah setahun lamanya menimbang. Dan dipostinganku kali ini, aku ingin membagikan pengalamanku menggunakan menstrual cup.
Apa Itu Menstrual Cup?
Menstrual cup adalah produk yang digunakan perempuan saat menstruasi.
Yang biasanya kita kenal kan pembalut sekali pakai yah, nah menstrual cup ini
memiliki fungsi yang sama, sebagai penampung darah menstruasi. Terbuat dari medical-grade
silicon, jadi bisa dipastikan aman untuk digunakan. Menstrual cup ini
produk reusable dan apabila dirawat dengan benar, bisa digunakan selama
10 tahun.
Bentuk dan Ukuran
Bentuk menstrual cup seperti cawan, mungkin kalau aku bilang
kayak gelas kecil yang one shot gitu ya. Lalu ada bagian batang atau stem,
namun ada juga merek-merek tertentu yang nggak mendesain stem ini.
Ukurannya sendiri biasanya 2, ada ukuran A dan B untuk size
internasional, dan untuk merek lokal size S dan L. Apa yang membedakan?
Yang membedakan adalah daya tampungnya yang berkisaran
antara 20-25 ml untuk size S atau A dan 25-30 ml untuk size L
atau B. Disarankan bagi perempuan yang belum pernah melahirkan secara vaginal
untuk menggunakan size S atau A, dan yang sudah pernah melahirkan secara
vaginal menggunakan size L atau B.
Oh ya, setahun terakhir ini beberapa merek menstrual cup
mengeluarkan size baru yaitu size mini atau XS.
Bagaimana Cara Memakainya?
Cara memakai menstrual cup yaitu dimasukkan kedalam vagina.
Iya tahu, pasti yang nggak pernah atau nggak terbiasa ngilu ngebacanya, “Kok
bisa barang segede gitu dimasukkin ke dalam vagina?”
Ya emang gitu babe cara mainnya, hohoho..
Tenang-tenang, kalau mikirnya masukkin dalam bentuk
menstrual cup utuh kayak gitu, ampe lebaran monyet juga kagak masuk. Yang perlu
dilakukan adalah melipat menstrual cup. Di sini aku pakai teknik the punch
down fold. Nah setelah dilipet, tubuh dan pikiran harus relax. Terus
masukin ke dalam vagina. Gitu babe cara pakainya. Kalau kurang jelas dan nggak
bisa ngebayanginnya, cari aja di youtube “How To Use Menstrual Cup”, nanti
banyak tuh video tutorial yang bertebaran.
Kenapa Memutuskan Memakai Menstrual Cup?
Alasanku pindah ke menstrual cup lebih ke alasan personal
sih, karena pas ngeliat orang-orang pake itu karena kampanye go green dan
sejenisnya, aku tetep nggak tergerak. Sampai akhirnya setahun belakangan belajar
tentang sexual health, dan baru menemukan fakta yang mengejutkan.
Ada satu kondisi yang bisa terjadi pada perempuan, namanya vaginismus. Gampangnya, vaginismus adalah kondisi dimana perempuan tidak bisa melakukan penetrasi. Penetrasi
dalam bentuk apapun ya, bukan cuma penetrasi penis, jari atau memasukkan alat pemeriksaan
kesehatan kayak pap smear aja nggak bisa. Dan jujur bae, aku parno, takut kalau
aku pun berpotensi memiliki vaginismus.
Sampai akhirnya keinget sama menstrual cup yang memang cara
penggunaannya dimasukkan ke dalam vagina. Yaudah deh kita beli aja, sebagai
alat bantu biar tahu kondisi vaginaku. Dan ternyata, I’m ok, I didn’t find
something wrong with my vagina.
Rasanya Gimana Sih?
Sebelum ada ditahap memasang dengan benar, aku mengalami kesulitan saat pemasangan pertamaku. Di hari pertama, aku hanya mampu bertahan dengan menstrual
cup selama 4 jam. Masih ada rasa ganjel terutama dari stem nya itu, dan
kayaknya cara pasangku belum benar, jadi masih bocor.
Di siklusku bulan ini, aku berniat mencoba lagi, dengan
memperhatikan 2 hal berikut:
- Harus tenang dan relax
- Memotong stem menstrual cup ku supaya nggak nyokrok
Dan akhirnya, di siklusku kali ini, aku lebih lancar
memasukkan dan mengeluarkan menstrual cup dari vaginaku. Yang perlu dilatih
tinggal memasang yang benar, biar nggak bocor dan nggak menimbulkan rasa sengkring-sengkring
di vagina.
Percobaan kedua di siklus kali ini terbilang lumayan
daripada bulan sebelumnya. Aku butuh 2 hari untuk tahu posisi yang tepat dan
bagaimana memasang yang benar. Setelah itu di hari selanjutnya, rasanya kayak nggak
lagi haid gitu, kering aja kayak hari-hari biasa. Amazing!!!
Beli Di Mana?
Bisa dicek di marketplace. Tapi hati-hati, karena
banyak olshop di marketplace yang jualan tapi nggak menjamin bahwa
menstrual cupnya terbuat dari medical-grade silicon, jadi pastikan
betul-betul. Kalau ragu bisa cek sustaination(dot)id karena mereka distributor
langsung untuk merek Organic atau seperti punyaku, aku beli produk lokal dari
GCup, bisa kalian cek di marketplace.
Jadi Gimana Pit Setelah 2 Kali Siklus?
Well, it’s like killing 2 birds with one stone. Niat
awalnya buat ngecek keadaan vagina, eh jadi dapat manfaat lain. Enak banget pake
menstrual cup tuh! Bulan depan pas aku haid lagi, so pasti dong pake
menstrual cup.
By the way, ada beberapa hal yang baru aku sadari saat
menggunakan menstrual cup, seperti:
- Area vulvaku nggak gatal kayak pas pakai pembalut. Ternyata setelah aku cari tahu, apabila area vulva atau selangkangan gatal saat memakai pembalut, itu bukan hal normal loh, bisa jadi iritasi. Soalnya dulu, pikirku gatal-gatal saat haid di area vulva itu normal;
- Bau darah haid saat menstruai nggak amis waktu pakai menstrual cup. Yes, aku terkejut! Buat para perempuan yang pakai pembalut pasti nggak asing sama bau darah haid yang ada di pembalut, you know what I mean, bau amis yang nggak enak banget. Dan ternyata kenapa bisa bau kayak gitu, karena pembalut mengandung bahan kimia, jadi darah haid kita pas ketampung di pembalut bercampur dengan bahan itu sehingga menimbulkan bau amis;
- Darah haid yang keluar nggak selebay yang kita kira. Aku pikir darah haid yang keluar dari tubuh kita sampai berliter-liter, ternyata kalau pas aku lagi heavy flow kisarannya 30 ml aja, di sebelum dan sesudah heavy flow palingan cuman 5-10 ml per hari. Mind blowing sih!
All right, that’s all. Hope this post can help you to learn
something new or you just know that, oops.. Thank you so much for coming here
and read my post, I’ll see you next time.
15 komentar
Cowok komen di postingan gini gak papa kan ya?
ReplyDeleteJujur saya baru tau ada produk kayak gini dari postingan ini, dan menambah wawasan banget. Terima kasih sudah berbagi ya!
Boleh dong, silakan.
DeleteSiapa tahu ibu, saudara perempuan, atau teman perempuanmu punya masalah dengan pembalut, bisa dikasih rekomendasi untuk pakai menstrual cup atau reusable pads
😐 ---> this is my face when reading your post.
ReplyDeleteIni termasuk hal baru buat aku, jadi aku masih pikir ini agak aneh. Kalo mau pipis gimana? Masukin benda asing ke dalam vagina untuk pengganti pembalut masih agak aneh buat aku... ya karena masih baru buat aku. Yang menarik buat aku itu aroma darahnya gak amis samsek.... weeeee. Dan gak perlu nyampah kalo udah punya ini toh? Kan bisa dipake berulang tinggal cuci kan?? Eh... iya bener, kan?
I love your emoji!
DeleteSekalian belajar anatomi ya kita, jadi ada 3 lubang di genital kita.
1. Uretra, ini buat pipis
2. Vagina, untuk berhubungan seksual, jalan keluarnya bayi, darah haid
3. Anus, buat boker, hehehe
Jadi g perlu khawatir soal pipis, karena lubangnya emang beda.
Yes betul sekali, Kelebihan dari menscup ini, karena dia reusable jadi tinggal dicuci sama disterilkan aja kalau mau dipakai lagi. Jadi g perlu nyampah
Saya juga sempat mikir nanti mau ganti pembalut pakai tampon dan menstrual cup aja, tapi nantian.
ReplyDeleteSaya juga tahu menstrual cup lebih sehat dari pembalut yang pakai klorin dan kimia, tapi yaitu seperti yang mba bilang di atas, rada ngeri gitu masukin alat ke vagina, takut nggak nyaman. Eh iya, same question, itu kalo pipisnya gimana mba? Apakah lansung ganti yang baru setiap mau pipis?
Nice post mba, bermanfaat sekali 😊😊
Kalau memilih antara tampon atau menscup, aku saranin menscup aja deh. Karena tampon itu sama sih dengan pembalut sekali pakai, cuman cara penggunaannya yang dimasukkan ke vagina.
DeleteKalau pipis nggak perlu ganti baru atau dilepas, karena lubang pipis berbeda dengan vagina. Btw menscup ini reuseable, jadi bisa digunakan berkali-kali, g usah ganti baru kecuali rusak atau hilang, hehehe
Saya udah pernah dengar menstrual cup ini mbk, tapi pas tahu bentuk dan cara pakainya jadi ngilu ya pas ngebayangin. Yang ada di pikiran saya , apa nggak sakit pas dipakai?
ReplyDeleteTapi kalau udah terkenal produknya pastinya nggak berbahaya ya. Udah gitu bisa dipakai berkali-kali jadi hemat biaya pembalut donk....
Aku baru tau ternyata bau darah haid itu dari pembalutnya juga.. Kirain emang sama aja semuanya juga bau darah haid mau di media apapun...
ReplyDeleteWhooooo....
ReplyDeleteMbak Pipit ngeblog lagii... *mari tepuk tangan*
Aku sebenernya udah pernah nih liat pembahasan si menscup ini.
Tapi kok yaa aku tetep ngeri membayangkan ada yg masuk2 gitu di vagina. Ngilu2 sendiri.
Jadinya sampe sekarang masih bertahan sama pembalut... -_-
wah ini yang aku cari kebetulan kemarin aku nulis menarche (mens pertama pada anak) yang sering dialami siswa aku
ReplyDeletemungkin ini bisa jadi pertimbangan ya
cuma kalau mereka udah terlatih dengan kondisi mens yang udah lama
nice post mbak
Saya sudah pakai menstrual cup cukup lama mba, dan bisa dibilang, menstrual cup adalah produk yang sangat membantu kita saat haid karena seriously nggak berasa sedang datang bulan :)) tadinya saya hanya pakai satu, cuci kering pakai begitulah, tapi berhubung suka dan nyaman, alhasil jadi beli dua lagi untuk cadangan dan ganti-ganti saat yang satunya masih basah :D
ReplyDeletePlus yang paling membuat saya puas, saya nggak perlu repot lagi memikirkan harus cuci mens pad, apalagi kalau sedang di luar rumah, becek mens pad-nya dan harus ganti, dijamin pusing kepala memikirkan bagaimana harus cuci dan buangnya hahaha. Since ada menstrual cup, nggak ada lagi dramak menyangkut datang bulan :D
aku uda lamaa nih pengen coba ini!! Niatannya sehabis nikah aja coba pakai ini biar lebih gampang gitu... Eh tapi tpi...harganya lumayan juga dann kalo ga bisa pakenya malah jadi buang-buang uang 😭😭
ReplyDeleteAku udh banyaak baca tentang menstrual cup, tp jujur masih belum berani mba.. duuuh cupu aku memang -_-. Ini masih mencoba ngumpulin tekad dulu utk beralih pake menstrual cup :D. Sbnrnya kepengin, apalagi td baca komen mba Eno :D. Agak sedikit bikin aku penasaran utk beneran mau coba :D
ReplyDeleteaku kok ngebayangi makenya sudah linu rasanya
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteIf you have no critics you'll likely have no succes ~Malcolm X