[Ini Bukan] Tips Trik Lolos Masuk IPDN
August 04, 2013source |
Kalau dibaca judulnya pasti tahu, ini memang bukan tips dan trik bagaimana caranya lolos untuk jadi praja di IPDN. Namun setidaknya saya mau berbagi pengalaman sebagai praja dan bagaimana saya bisa menjadi praja.
Persyaratan untuk menjadi praja tidak akan saya paparkan, bisa kawan-kawan liat di sini untuk persyaratan menjadi calon praja (capra), tanya kenapa? Karena kepanjangan kalau saya tulis, hehehe.. Setelah membaca pasti ada yang optimis dan pesimis. Kalau saya dulu sih optimis-optimis aja, tapi nyatanya saya perlu 2 kali usaha untu menjadi praja. Jadi jangan pernah menganggap saya sekali ikut tes langsung lolos.
Perlu waktu 2 tahun agar saya bisa menjadi praja, yang pertama tahun 2010, saya mendaftar namun gagal karena masalah kesehatan yaitu gigi yang katanya kelebihan 0,03 milimeter. Saya cuman bisa geleng-geleng aja, karena selain IPDN saya mendaftar STAN pun ditolak.
Loe stres nggak Pit?
Nggak, cuman pas tahu, saya diem aja, pergi ke kamar mandi, mandi selama mungkin sampe ngabisin air bak. Disitu saya mikir (sambil mandi), saya mau apa setahun ke depan? Akhirnya saya putuskan, saya akan daftar lagi tahun depan, selama menunggu pendaftaran baru, saya memilih untuk melakukan persiapan agar tes capra tahun 2011 tidak gagal seperti kemarin lagi.
Kakek sempet khawatir, dia pingin dari pada saya nganggur setahun, mending saya kuliah dulu, tapi saya yakinkan, itu sama aja merugikan, karena ngebuang uang dan saya nggak suka itu. Emak saya ngedukung, akhirnya beberapa saat setelah itu, saya ke Malang, di sana minta nasehat dari tante saya, karena bertepatan anaknya masuk jadi taruna akmil di tahun 2010, dan nasib anaknya pun hampir sama kayak saya, dia perlu 3 kali daftar jadi taruna akmil, dan tahun 2010 adalah tahun terakhirnya untuk bisa lolos di akmil.
Atas saran tante yang tahu kondisi gigi saya buruk, saya di bawa ke dokter gigi yaitu dr. Indra, bukan dokter gigi biasa, karena fokus pada pendaftaran sejenis militer lainnya, jadi dokter gigi ini profesi utamanya tentara AD, karena itu dr. Indra tahu betul apa yang diperlukan buat calon-calon yang mau daftar dengan bau-bau militer.
Saya sarankan bagi yang berminat untuk memeriksakan diri di rumah sakit yang berhubungan dengan TNI POLRI, semisal RS Soepraoen di Malang, ini adalah RS milik TNI AD, atau RS Bhayangkara, kenapa? Dokter tahu apa saja yang dibutuhkan untuk tes kesehatan bagi pendaftar, karena IPDN biasanya bekerjasama dengan TNI POLRI untuk bagian kesehatan dan kesamaptaan (kebugaran).
Untuk psiko tes, bila perlu kalian bisa les. Pada pendaftaran kedua kalinya saya mengikuti les untuk psiko tes, di sini kita dibimbing bagaimana menjawab soal-soal tentang kepribadian dan IQ kita. Tapi kalau kalian keberatan, banyak di toko buku yang menjual soal-soal psiko tes, namun minim pula yang menjual bagian tes pauli. Itu loh, tes yang banyak angkanya.
Sedangkan bagian pengetahuan umum sama saja dengan tes masuk PTN. Yang penting belajar dan baca-baca buku serta informasi apapun, karena ini penting untuk menjawab soal-soal. Saat saya tes dulu, IPDN tidak menggunakan sistem pengurangan nilai bila jawaban salah, jadi jawab saja semua soal.
Setelah lolos tes di daerah, kita akan melaksanakan pantukhir di kampus IPDN Jatinangor, Sumedang. Di sini adalah tes akhir penentuan, akan ada tes kesehatan dan samapta serta tes wawancara. Untuk tes wawancara, jangan dianggap tes ini seperti melamar kerja dengan menggunakan pakaian rapi dan cling-cling, karena yang kalian butuhkan hanyalah mental. Di sini banyak pejabat tinggi yang duduk dan siap menanyakan segala hal. Tidak melulu pemerintahan, malahan hal-hal tak terduga yang seharusnya mudah kita jawab bisa menjadi sangat sulit. Jadi saat wawancara yang diperlukan hanyalah ketenangan dan mental yang kuat.
Namun dari semua hal di atas, segala usaha itu kalau tidak dibarengi dengan doa dan niat tulus serta dukungan orang tua tidak akan menjadikan saya seperti ini.
Omongan loe Pit..!
Beneran deh, istilah orang Jawa, tirakat. Selama setahun selain persiapan jasmani, persiapan rohani saya lakukan, lebih mendekatkan diri pada Allah, ini sangat memberikan dampak positif, karena dalam benak terpaten sebuah kata "Bila saya tidak lolos menjadi praja itu berarti, bukan apa yang saya butuhkan untuk sukses, karena Allah memberikan apa yang saya butuhkan bukan apa yang saya inginkan."
Selain itu orangtua terutama ibu, setiap malam dalam solat malamnya berdoa untuk saya, agar diberi kemudahan dalam menjalankan jalan yang saya pilih. Jadi tidak ada usaha yang tidak dibarengi doa, karena semua itu harus seimbang. Semoga bermanfaat.
bonus foto with Marety S. Saudale saudara asuh dari NTT |
30 komentar
Wah... betul Mbk Prit, kita harus tirakat dahulu sebelum melakukan sesuatu, itu sih nasehat nenek ku loh ya.
ReplyDeleteHehheee boleh juga dokternya tuh....
Terimakasih, salam manis dari Jember.
hehe boleh juga tuh mbak pipit (kayak nama burung aja)
ReplyDeletesemoga menjadi calon pemimpin yang bijak ya mbak.
waaaah ternyata panjang juga ya perjuangannya ^^
ReplyDeletetirakat... bener tuh, kalau gagal yo tandane kurang tirakat xD
ReplyDeleteHeheh Semua butuh Perjuangan Bak :)
ReplyDeleteMoga tambah Sukses aja ya bak :)
& kalau jadi pemimpin jangan Lupa ama Yg kecil hehehe
Ngomong" fotonya Kece Juga :)
kak pit, domisili sekarang dimana? temen gue juga banyak yg masuk IPDN angkatan lo hehehe
ReplyDeleteGue salut sama perjuangannya kak :)
ReplyDeleteitu kok kayak adek kakak??
ReplyDeletebau-baunya pipit lebih tua dari aku _ _"
Dulu gue pernah daftar Akmil , sampe operasi 3 kali, tp gagal -_-. Tp gue jg bersyukur karna jadi Akmil itu cita2 orang tua, bukan cita2 gue. Nah, dr pengalaman daftar itu gue jadi tau, gimana susahnya masuk ke instansi pemerintah. Tp lo berhasil masuk. Salut :)
ReplyDeleteSetuju sekali, Mbak, ini yang namanya usaha secara lahir dan batin.
ReplyDeleteSukses selalu ya, Mbak :)
Usaha dan doa harus sejalan ya :)
ReplyDeleteKalo mau banyak yang ikutan GA-nya, rajin2 promosi dan Blogwalking Dik :)
tahunku gak ada penerimaan calon praja ipdn...
ReplyDeleteso, hanya bisa berharap kelak anakku nanti bisa menjadi praja ipdn amin...hahaha
susah ya masuk begituan. btw tetanggaku ada yang akmil tapi dia pake kacamata loh. yang begitu nyogok kali ya?
ReplyDeleteAnisa@ Ya gak nyogok, di ipsn maksimal minus-plus 1.0 kog...
ReplyDeleteMbak pipit @ Thanks share nya mbak :)
salam kenal ... smoga sukses
ReplyDeleteusaha tiket online
brrti kn mbak klok d pantukhir yg prlu mental n ktenangan kn???
ReplyDeletemakasih banget mbak...
ReplyDeleteapakah syarat nya masuk ipdn harus bisa berenang juga ? :D
ReplyDeletegimana, kalau calon prajanya da pernah operasi di bangian perut? apakah masih ada harapan masuk IPDN?
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletehiks sama, gara2 gigi juga.. mau pasang behel gak mungkin, waktunya mepet.. sampe 2 kali ikut tes gak lolos2, tahun ketiga udah pasrah aja.. semoga bisa lolos :/
ReplyDeleteMksdnya krena gigi gk rata yhaaa atau apatuh 0,03 milimeter
Deletetunggu aku tahun ini ya kak :*
ReplyDeleteTunggu aku juga ya kak? :*
ReplyDeleteTUNGGU ANE DI JATINANGOR :D
ReplyDeleteuntuk gigi boleh berlubang nggk?
ReplyDeletekakak kereeen (y)
ReplyDeletesegitunya ya tes nya? da gua mah gigi ga rapi gini,gmna mau masuk ipdn :"( pdhl mauu bgtt bgt bgt,udah cari cara alami,udah usaha lah pokoknya,itu lo enak bisa konsul ke dokter gigi,da gua mah harus gmna :/ masa harus operasi gigi,duit dr mana tjoy :"(</3
ReplyDeleteKalo gigi gingsul juga gabisaa diterima ya
ReplyDeleteIf you have no critics you'll likely have no succes ~Malcolm X