Red Riding Hood (RRH), jujur saya bau saja menonton film ini beberapa jam yang lalu. Jangan tanya “Ih Pipit nggak nonton di bioskop yuaaa?” dengan menyesal saya jawab, NGGAK! Secara saya hidup di rimba dengan bioskop yang tidak pernah update movienya, ini sungguh menyiksa. Baiklah lupakan semua itu. Oh iya sebelumnya..

Oke, sekarang mari fokuskan mata anda pada kecantikan saya (halah!), maksud saya pada postingan saya kali ini. Well, RRH sendiri merupakan film garapan sutradara Twilight, Catherine Hardwicke dengan pemeran utamanya Amanda Seyfried, rilis pada 11 Maret 2011. Perlu diketahui kawan, film ini di produseri oleh aktor kawakan Leonardo Dicaprio papa saya sendiri (plak!), dan juga nih sedikit info, RRH sendiri selalu dibanding-bandingkan dengan Twilight karena ceritanya tentang cinta segitiga dan ada itu tuh, were wolf-nya. Padahal nih nyata-nyata kalau udah nonton beda banget deh. Biar agak mendekatkan para pembaca saya comot sinopsisnya dari kapanlagi.com.

Sinopsis

Selama bertahun-tahun penghuni desa kecil di tepi hutan itu hidup dalam ketakutan. Mereka memang telah membuat sebuah perjanjian yang akan membuat mereka selamat dari ancaman para penguasa hutan namun di saat bulan purnama tiba, perjanjian yang selama ini dipegang teguh sepertinya sudah tak berlaku lagi. Akan ada banjir darah di seluruh penjuru desa.

Di saat yang bersamaan, Valerie (Amanda Syefried), salah satu penghuni desa kecil itu, mengalami masalah berat dalam hidupnya. Ia sangat mencintai Peter (Shiloh Fernandez) namun kedua orang tuanya telah menjodohkan Valerie dengan seorang pria kaya bernama Henry (Max Irons). Tak mau berpisah dari Peter, Valerie pun berencana melarikan diri dari rumah, sayangnya untuk itu ia dan Peter harus melewati hutan belantara yang dikuasai oleh para serigala jadi-jadian.

Sementara itu, penduduk desa yang mulai resah pun meminta bantuan Father Solomon (Gary Oldman), seorang pemburu serigala jadi-jadian, untuk membunuh makhluk buas yang selama ini menebar teror di desa mereka. Betapa terkejutnya penduduk desa saat Father Solomon berkata bahwa bisa saja serigala jadi-jadian yang mereka takuti ini sebenarnya adalah salah satu penghuni desa itu.

Kepincut Amanda

Jujur saja nih kawan, kalau liat trailernya saya ngiler pingin nonton nih pelem. Apalagi ada Mama Amanda, hehehe.. lumayan ngefan sama dia soalnya. Selama 2 bulan saya nunggu keluarannya di salah satu situs download film, nyari yang kualitasnya oke gichu. Nah pas udah keluar saya bela-belain download, nungguin sampai dua hari buat bisa nonton RRH ini. Yang alhasil..

RRH banyak kekurangannya menurut saya, makanya saya sendiri nggak puas nonton film ini. Ceritanya ringan, kayak drama tipi, saya tidak merasakan feel sebuah kisah legenda gadis berkerudung merah. Apalagi film ini kalau kita lihat trailer serta genrenya tertulis HOROR. Tapi mana horornya? Yang ada adegan-adegan cinta dan intrik ringan. Padahal kalau liat poster RRH udah dapet kesan horornya, Valerie pakai jubah merah semerah darah, hiii..

Versi Cabul

Pasti nggak asing dengan kisah gadis berkurudung merah, gadis kecil yang disuruh emaknya nganterin makanan ke rumah neneknya yang lagi sakit yang ada di hutan (kurang kerjaan tuh nenek-nenek pake bikin rumah di tengah utan, mungkin dia tarzan?). Tapi si gadis imyut penuh cinta ini dapat halangan karena jadi incaran si serigala yang kena busung lapar.

Yah, sayangnya RRH yang diangkat ke layar lebar ini nggak seperti cerita aslinya. Tidak akan ada adegan mengantar makanan ke rumah dan dimangsa serigala. Yang ada kau bakal disuguhkan adegan sedikit cabul karena RRH ini bukan dongeng buat anak-anak kala mereka mau bobok.

Jangan sekali-sekali ngajak adek kita buat nonton RRH, yah emang sih kalau standarnya kita yang udah 18+, adegan kissing dan ehem semi ranjang itu biasa, tapi buat anak-anak ini bukan contoh yang baik kan? Masak kita ajak mereka nonton mentang-mentang cerita RRH didasari gadis berkerudung merah, aduh jangan.. jaman sekarang anak-anak pada berani, masak kelas 6 SD udah bisa horny terus muasin hasratnya dengan perkosa temennya sendiri? Innalillahi..

Narik Kesimpulan

Film ini perlu diperhitungkan kembali kalau kawan-kawan mau nonton. Tapi kalau buat cuci mata apalagi cewek-cewek yang haus tatapan lelaki tampan, hem cucok kok, soalnya saya juga lumayan puas natap si Peter, bikin jantung agak bergetar-getar gimana gitu (ketahuan kalau nggak punya pacar).